poker online

Bercinta Dengan Pacar Anakku Sendiri

 


batasberitaterkini.blogspot.com -  aku lupa kalo aku tadi tidur dengan tubuh telanjang bulat… kulihat tubuhku dari pantulan cermin besar.. Hmmm… dalam usia hampir kepala 4, kulihat penampilan tubuhku masih bagus untuk dilihat dan tidak kalah dengan Abg yang masih berusia 19 tahunan mungkin karena aku rajin berolahraga dan rajin mengonsumsi buah dan sayuran… buah dadaku yang dengan ukuran bra 36 B juga masih cukup kenyal, pinggangku juga masih ramping tanpa lemak, aku selalu mendapat pujian dari para lelaki jika pinggul dan bokongku adalah bagian yang terindah dari tubuhku, sangat seksi dan serasi dengan sepasang kakiku yang panjang…

Penampilan wajahku lebih pantas dibilang seksi daripada cantik… entahlah penilaian lelaki memang susah dijabarkan oleh perempuan…. Sssssshhh… ooohhh… gila, lagi-lagi gairah birahiku meletup dengan tiba-tiba…

di depan cermin besar itu aku meremasi buah dada montokku sendiri yang kian mengencang… ammpuuuun… sudah 2 hari 2 malam ini aku sangat menderita karena birahi gila ini… entah berapa belas kali selama 2 hari 2 malam ini aku bermasturbasi…sampe tubuhku benar-benar sudah sangat lemas sekali dan andai saja aku bisa mendapatkan lawan jenis yang bisa memuaskan nafsu birahiku.

Bahkan pada hari pertama aku sempat melakukan masturbasi di belakang kemudi mobil di tengah keramaian jalan tol, saking aku sudah tidak tahan lagi Semalam, dengan diiringi adegan-adegan syur film bokep koleksi yang ku dapatkan dari teman ku yang juga hiper seks seperti ku yang bernama Melisa… aku melampiaskan hasrat birahiku secara berturut dan mungkin lebih dari 10 kali sampai pagi menjelang malam itu terus ku lakukan.

kali ini aku melawan, aku masuk kamar mandi, kuguyur tubuhku dengan shower air dingin… agar aku bisa lebih fresh kembali... Aku memang wanita berlibido tinggi. Sejak ABG aku sudah kenal masturbasi… menjelang lulus SMU aku mengenal persetubuhan dan berlanjut menjadi doyan disetubuhi…

Masa kuliahku adalah masa euphoria sex, karena aku kuliah di Surabaya sementara orang tuaku di Bandung… pada awal masa kuliahku, aku pantas dijuluki Pemburu Seks… beberapa kali aku diusir dari tempat kost yg berbeda, dengan sebab yang hampir sama… yang aku ingat, pada sore hari setelah pulang kuliah aku diantar oleh teman kuliahku, yang bernama Yogi yang asli keturunan Arab.

aku lupa bagaimana awal mulanya, aku bisa mengulum kemaluan Yogi di dalam kamarku dalam keadaan pintu yang tidak terkunci dan ada seorang pembantu ibu kost yg nyinyir itu nyelonong masuk kamarku untuk menaruh pakaianku yang sudah diseterikanya… aku tengah terkagum-kagum dengan besar kemaluan Yogi yang sangat besar dan sangat panjang dan mngkin ini baru pertama kali aku melihat penis dengan ukuran yang super wow itu.....

Malam itu juga aku disidang dan harus keluar dari rumah kost itu karena aku ketahuan melakukan adegan seks dengan temanku oleh pembantu ibu kost tempat aku tinggal, Tapi bagiku itu tidak ada masalah karena malam itu Yogi memberikan tumpangan sementara di rumah kontrakannya… tentu saja gairah birahiku yang binal dimanjakan olehnya sepanjang hari… bahkan sampai beberapa hari aku tinggal di rumah kontrakan Yogi.

Kejadian yg lain pernah juga tengah malam, lagi seru-serunya ML dengan cowok baruku… tiba-tiba pintuku didobrak petugas ronda yg rupanya sudah lama memperhatikan kebiasaanku masukin cowok malam-malam… cowokku dengan sigap berhasil kabur…

sementara aku lagi-lagi terpaksa harus cari kost baru karena aku tidak boleh tinggal lagi dalam kost yang barusan aku sewa… dan Satu lagi yang ga bakal aku lupakan adalah, permainanku dengan bapak kost, biarpun bapak kost itu sudah tua tapi ganteng dan kuat dalam urusan memuaskan birahiku.. dan yang membuatku bertekuk lutut… mmm… aksi ranjangnya… selalu membuatku bangun kesiangan disetiap kami ML… sayang aku menikmati kencan ranjang dengan bapak kost baru tiga kali keburu ketangkap basah sama istrinya…

Karena di siang bolong saja bapak itu sudah mengajaku melakukan hubungan badan… lagi-lagi nasibku sial walaupun aku memang enak di genjotin sama bapak kost dan tapi aku pikir itu masih siang... aku pun tidak bisa menolak, karena payudaraku sudah bertubi-tubi diremasinya… ouwh... melayang rasanya dan aku pun tak kuasa menahannya dan kami pun naik keranjang untuk melakukan hubungan badan... baru mau dua kali aku mendapatkan orgasme… eeh malah… pintu di ketok-ketok dari luar dan terdengar suara ibu kost memanggil namaku…

mendengar itu bapak kost yg sedang memainkan batang kemaluannya di liang sanggamaku, jadi gugup dan efeknya justru membuatnya orgasme, untung gak telat nyabut… sperma bapak kost itu berhamburan di atas perutku banyak sekali…. bisa ditebak endingnya… aku harus angkat kaki dari rumah kost saat itu juga…

Sahabat-sahabatku menasihatiku agar lebih bisa banyak merubah perilaku seksualku yang sangat liar… Dengan susah payah aku berhasil menekan hasrat birahiku yang memang luar biasa panas yang selalu aku umbarkan kepada lelaki manapun asalkan kami suka sama suka… awalnya mana sanggup aku menahan seminggu tanpa aktivitas seksual… bakal uring-uringan dan kepala terasa pecah jika laing kemaluanku dan payudaraku tidak di sentuh oleh lelaki.

Sampai akhirnya aku ketemu dengan seorang yang kucintai dan ia bernama Erwin… tidak hanya sosoknya yang jantan… dari sekian lelaki yang pernah ML denganku Erwin juga tidak bisa di anggap enteng dalam masalah urusan ranjangnya juga sangat luar biasa… dengan permainannya yang agak kasar, mampu membuatku mengerang-erang histeris…

Aku tidak menyesal, harus menikah dengan Erwin karena aku keburu hamil. Buktinya aku berhasil menyelesaikan kuliah, walaupun sambil mengasuh Puput sang buah cintaku dengan Erwin. Status ekonomi kamipun tergolong bagus… Sampai akhirnya 5 tahun yg lalu, karena kecelakan dalam pekerjaan akhirnya merenggut nyawa suamiku Erwin.

Selama 5 tahun menjanda, mungkin karena kesibukanku mengurus dan melanjutkan usaha Erwin yang sedang menanjak pesat dan keberadaan Puput anak tunggalku sudah menginjak usia gadis remaja, aku hanya 2 kali terlibat affair dengan lelaki yg berbeda, itupun juga hanya sekedar have fun semata, penyegaran suasana disela-sela kesibukan bisnisku… Kehidupan seksualku datar, tanpa gejolak… sesekali aktivitas masturbasi yang cukup memuaskanku…

Setelah tubuh terasa segar, kukenakan kimono dan aku segera keluar dari kamar…

''Rupanya ada teman anak gadiskuHeee… Gandi kamu disini..? kok ga sekolah..? Kudapati Gandi di belakang komputer Puput. Gandi adalah kakak kelas anak gadisku yang hampir setahun ini akrab dengan anak gadisku itu. Anak muda yang sopan dan pandai cerminan produk dari keluarga yang cukup baik dan mapan.

”Iya tante, saya hari ini kebetulan banyak pelajaran kosong jadi bisa pulang lebih awal dan tadi Puput minta tolong saya nungguin tante yg lagi sakit.. kali aja butuh apa-apa” Sahut Puput dengan sopan, sangat membuatku terharu… Lumayan ngobrol dengan Gandi, penderitaanku agak berkurang…

”Gan, kamu bisa bantu tante gak? kamu bisa mijit gak..? tolongin pijitin tante dong bentar… leher tante terasa sangat kaku…” pintaku ke Gandi tanpa canggung, karena memang kami sudah akrab sekali, bahkan buatku Gandi sudah seperti anakku sendiri. Gandi duduk menghadap punggungku pijatan demi pijatan Gandi kurasakan…

tanpa kusadari sentuhan tangan lelaki muda itu terasa nikmat selayaknya sentuhan lelaki yang tengah membangkitkan birahi perempuan… aku mulai mendesah resah… percikan api birahi dengan cepat membakarku tanpa ampun….

sementara tanpa kusadari kimonoku sudah semakin melorot, terdesak tangan Gandi yang kini memijit daerah pinggangku, atas permintaanku sendiri untuk memijit lebih turun…. uuuhh… dadaku terasa sesak.. akibatnya buah dadaku kini yang semakin sudah mengencang…. aku ingin ada yang meremasinya…

Sssshhh.. ooohhh… gilaaa… ngga tahaann… kupegang kedua tangan Gandi, tangan kiriku memegang tangan kirinya dan tangan kananku memegang tangan kanannya kutarik kedepan melingkari tubuhku dan kutangkupkan di buah dadaku…

”Eehh… tante…? bisik Gandi merasa bingung dari belakang tubuhku

”Ron… tolong remasi buah dada tante ya…” desisku resah… merasakan sentuhan tangan lelaki pada buah dadaku yg tengah mengencang…. Benar-benar hilang sosok Gandi yg sehari-hari adalah pacar Puput anakku.. yang ada dibenakku saat itu Gandi adalah lelaki muda bertubuh tegap… Ooouuh… kini Gandi mulai meremasi kemontokan buah dadaku…

”Yaaaaahh bagus Gan.. hhh…hhh… enaaaak Gan.. ulangi lagi sayaaang.. oooohhh….” tubuhku menggeliat resah… kugapai kepala Gandi dan kutarik ke arah tengkukku yang terbuka karena rambutku kusanggul keatas… Gandi tak menolak dan melakukan permintaanku untuk menciumi tengkukku..

”Ciumi leher tante… hhhmmm..sssshhh.. yaaahh.. kecupin sayaaang.. aaaaccchh… sssshhh.. bisikan dan desah mesraku menuntun Gandi melakukan apa yg kuminta…Aku makin gemas, tubuhku gemetaran hebat… baju kimonoku tinggal menutupi tubuh bawahku karena tali pinggangnya masih terikat. Kubalikkan tubuhku, sejenak kupandangi wajah ganteng Gandi yang matanya terbelalak liar menatap tubuh bagian depanku dengan mimik ngga karuan.

Kulingkarkan kedua lenganku di lehernya dan dengan penuh gairah kukecup bibir manisnya… anak muda ini gelagapan menghadapi liarnya bibirku yang mengulum bibirnya dan nakalnya lidahku yang menggeliat menerobos masuk rongga mulutnya… Tapi insting lelakinya segera mengantisipasi, segera dapat mengatasi seranganku.

Baju seragam Gandi dengan cepat ku buka dan… ooohh… dada yg gempal dan bidang dari salah satu tim inti basket di sekolahnya ini membuat gairahku semakin binal… Kudorong tubuh Gandi untuk rebah disofa… kurasakan nafas jantungnya mulai tak beraturan..

Mmm… pejantan muda ini mulai mengerang-erang dan tubuhnya menggelepar, tatkala bibir dan lidahku menjelajahi permukaan kulit dadanya dan kadang di puitngnya bungkahan dada jantannya kuremas dengan gemas.. Aksi bibir dan lidahku terus melata sampai ke pusarnya… Sssshhh… celananya tampak menggembung besar.. entah ada apa dibaliknya..? jantungku berdegup semakin kencang melihatnya…

dan mataku terbelalak dibuatnya, sampai aku harus menahan nafas, ketika relsleting celana abu-abu itu terbuka… kepala kemaluan jantan menyembul keluar dari batas celana dalamnya…. aku dengan tergopoh-gopoh karena tak sabar melorotin celana seragam sekalian dengan celana dalam putihnya sampai ke lutut Gandi…

Ooooohhh Wow.! teriakku dalam hati… menyaksikan batang kemaluan Gandi yang mengacung di antara pahanya… begitu besar, begitu gagah, begitu indah bentuknya… dengan kepala kemaluannya yang besar tampak mengkilat…

Tanganku terasa gemetaran ketika hendak menyentuhnya… Kembali tubuhnya bergetar kecil ketika tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya… aku makin binal, kudekatkan wajahku untuk mengulum kepala kemaluan yang menggemaskan itu, sambil tetap tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya… mendadak tubuh tegap itu meregang hebat diiringi erangan keras…

dan bibirku yang setengah terbuka dan tinggal beberapa sentimeter dari kepala kemaluan itu merasakan semburan cairan hangat dengan menyebarkan aroma khas yg sangat kukenal dan kurindukan… apalagi kalo bukan peju lelaki… tanganku refleks mengocok batang kemaluan Gandi semakin cepat sambil tanganku yang lain mengurut lembut kantung kemaluannya.

Sementara kubiarkan peju yang sangat kental itu menyembur wajahku…. sesekali kusambut dengan lidahku… mmmm… rasa khas itu kembali dikecap oleh lidahku…Terus terang aku sempat kecewa, dengan sangat cepatnya keluar peju Gandi….Tapi beberapa saat batang kemaluan yang masih dalam genggamanku, kurasakan tak menyusut sedikitpun masih tetap keras…

tanpa buang waktu, aku merangkak diatas tubuh Gandi di sofa… dengan posisi tubuhku jongkok mengangkangi tubuh Gandi, di atas kemaluan Gandi… kutuntun batang kemaluan perkasa yang masih belepotan peju itu kearah liang sanggamaku yang sudah basah kuyub dari tadi… wooohh…

ternyata kepala kemaluan itu terlalu besar untuk masuk ke liang sanggamaku… Akhirnya dengan sedikit menahan perih, akibat otot liang sanggama yang dipaksa membuka lebih lebar.. kujejalkan dengan sedikit memaksa ke liang sanggamaku yang sudah tak sabar untuk segera melahap mangsanya….

” Iiiiihhh… bantu dorong sayang…. Oooooowwwwww…” Aku merengek panjang ketika sedikit demi sedikit amblas juga batang kemaluannya menembus liang sanggamaku.. diiring rasa perih yang memuaskan…

” Sssshhh… mmmhh… ayun pinggulmu keatas sayaaang..” kembali aku menuntun pejantan muda ini untuk memulai persetubuhan…

” Aaaww… aahh… ooww.. pelahan duluuu sayaaang… burung kamu gede banget… tante terasa sangat perih dan sangat enak sekali tante bisa merasakan batang kemaluan sebesar punyamu sayang..” aku ngedumel manja… ketika Gandi mengayun pinggulnya kuat sekali… Terasa tubuhku bagaikan terkena sengatan listrik… aliran energi aneh itu mengalir menyebar ke seluruh tubuhku…

membuat aku semakin binal memainkan goyangan pinggulku… sementara Gandi juga sudah cukup cerdas menyerap pelajaran, bahkan mampu segera mengembangkan… dengan posisi tubuhku diatas, membuatku sangat cepat mencapai orgasme…

entahlah atau karena besarnya batang kemaluan Gandi yang menyungkal rapat liang otot-otot sanggamaku, sehingga seluruh syaraf dinding liang sanggamaku rata dibesutnya… Luar biasa..! dalam waktu kurang dari lima menit setelah orgasmeku yg pertama, kembali aku tak dapat menahan jeritku mengantar rasa nikmatnya orgasme yang kedua… dan…

hhwwwoooo…. aaaammmpppuuunnn..!!!! Rupanya Gandi tak mampu menahan lebih lama goyangan yang bertubi-tubi kami lakukan dan akhirnya keluar juga dari tanggul pejunya… tubuhku dihentak-hentaknya kuat sekali… seakan ingin memasukkan seluruh batang kemaluan sampai biji kemaluanya ke liang sanggamaku… diiringi erangannya yang sangat binal ahkkkkkk... tante Gandi merasakan enak dan nikmat.

Aku menangis menyesal setelahnya, berkali-kali Gandi memohon maaf atas kejadian yang terjadi siang itu…Tapi anehnya gairah seksualku yang meletup-letup tak terbendung itu, mereda setelah kejadian siang itu… Aktivitas berjalan normal kembali, tapi sudah hampir seminggu ini, aku tak pernah melihat Gandi datang lagi ke rumah.

” Dia lagi sibuk Ma… dapat tugas antar jemput saudara sepupunya yang masih SD… Jawab putri tunggalku ketika aku menanyakan tentang Gandi yang tak pernah muncul… Terus terang saja, sejak kejadian itu… pikiranku sangat kacau, disisi aku sebagai Mama Puput aku sangat menyesal dan sedih atas kejadian itu, tapi disisi aku sebagai seorang wanita yang masih punya hasrat dan naluri wanita yang masih utuh dan tidak bisa menahan jika ada lelaki yang bisa memuaskan ku pada waktu itu…

aku tak ingin melupakan kepuasan sex kala itu… bahkan aku berharap kejadian itu terulang lagi…. Hampir sebulan lamanya Gandi tak muncul ke rumah, akupun maklum, Gandi sebagai anak baru gede dan masih remaja dan tentu pasti mengalami shock dengan kejadian itu…

disitulah muncul rasa berdosaku kepada Gandi dan Puput anakku… Tapi jujur sejujurnya ada terselip rasa rinduku memandang wajah anak muda itu… Aku sering mengintip dari balik gordiyn jendela, saat Astari turun dari boncengan Gandi… kenapa hatiku berdebar-debar dan sedikit desiran birahiku setiap melihat Gandi…

Pikiranku makin kacau… setelah beberapa kali kulihat Gandi mulai nongkrong lagi dirumah… kulihat Gandi masih salah tingkah di depanku, walaupun aku sudah berusaha menetralisirnya dan menganggap kejadian itu tidak pernah terjadi di depan Gandi.. iiihhh tapi buat aku… otakku jadi ngeres begitu melihat wajah Gandi yang sangat tampan dan gagah.

betapa tidak… terbayanglah ekspresi kepuasan sex pada wajahnya ketika tengah menyetubuhiku beberapa waktu yang lalu… ekspresi wajahnya yang begitu sensual dimataku pada saat dia melepas semburan spermanya… suara erangan dan nafas birahinya seakan nempel ditelingaku…

maka kekacauan inilah yang mendorongku menerima tawaran Joko seorang rekan bisnisku untuk makan siang di sebuah hotel berbintang dan setelahnya akupun tak menolak ketika ia mengajakku memasuki sebuah president suite di hotel itu, dengan alasan untuk mencari ketenangan membicarakan pekerjaan… walaupun yang terjadi kemudian adalah rayuan-rayuan mautnya yang kusambut positif… dari remasan tangan… kecupan bibir… jilatan lidahnya yang nakal pada leherku… desah resahku… remasan gemasku… dan…

lolosnya pakaian kami satu persatu… payudaraku yang mengencang akibat remasan tangan dan cumbuan bibirnya… hhmmm… jilatannya pada clitorisku… batang kemaluannya yang berbentuk indah, perkasa… memaksa bibirku untuk mengulumnya… ooowww…

nikmat hentakan tubuhnya menekan tubuhku… sodokan kejantanannya pada liang sanggamaku mengantarkan kenikmatan orgasmeku dua kali berturut-turut… 2 jam kami melewatkan waktu untuk making love siang itu, kekaguman Joko atas permainan ranjangku yang begitu hot dan sangat agresif… beberapa kali aku berkencan ranjang dengan Joko lelaki yang berbadan tinggi dan besar.

kepuasan sex kuraih dengan sempurna dengan kelihayannya dia memperlakukan perempuan di atas ranjang… tapi bayangan sensual wajah bocah innocent bernama Gandi itu tetap saja masih tak juga pernah sirna di benakku… Sampai pada suatu malam hujan turun dengan deras… rupanya malam itu Gandi sedang dirumah, berbincang dengan Puput di ruang tamu… sedangkan aku nonton TV diruang belakang…

”Ma, mas Gandi sudah mau pulang mah…” terdengar suara Puput dari belakangku…

”Eh… kamu mau pulang..? hujannya gede banget, tunggu reda aja.. jauh lagi rumah Gandi pasti nanti kamu basah kuyub dan bisa sakit klo malam begini mandi hujan..” jawabku spontan sambil bangkit dari dudukku berjalan ke ruang depan… kulihat jam memang sudah terlalu malam untuk bertamu…

”Gan… ujan begini lebat, udah malem lagi… ntar ada apa-apa di jalan… sudah deh Mama kasih kamu nginep disini, tidur di kamar atas, besok subuh Mama bangunin kamu… ujarku, terdorong rasa sebagai orang tua yang khawatir kepada anaknya… Gandi menunduk salah tingkah dan tidak berani menolak..

”Tapi Gandi harus telpon rumah dulu tante…” sahutnya pelan… dan akhirnya justru aku yang menelpon kerumah Gandi memintakan ijin orang tuanya, yang ternyata menyambut baik… Malam semakin larut, sementara hujan semakin hebat diserta guntur dan kilatan petir…

Aku tergolek di ranjang, tak dapat memejamkan mata… Siang tadi kembali Aku melewati kencan ranjang dengan Joko…. tapi… entah kenapa kali ini… susah sekali aku mencapai kepuasan sex… sampai 2 kali Joko menumpahkan spermanya… sedangkan aku tak sekalipun merasakan kepuasan sex..

Gilaaa… kenapa justru sekarang wajah bocah itu yang terbayang-bayang di malam dingin ini… iiihhh… birahiku makin gila… ampuuunn… sekarang bocah itu ada dilantai atas… tunggu apa lagi..??? mmmm… bisikan setan terasa di telingaku.. aku tak mampu menahan tubuhku yang berjalan manapaki tangga… dan kini aku sudah di depan pintu kamarnya… tanpa mengetuk kubuka pintu… ternyata Gandi pun masih belum tidur…

”Gandi kamu belum tidur..? tanyaku gagap… kenapa aku jadi salah tingkah sekarang…?

”Tante juga belum tidur…? sahutnya… iiihh… jawabannya begitu tegas… aahh…… mmm… darahku berdesir ketika kutahu mata Gandi menatap dada montokku yg memang sengaja aku tidak mengenakan bra, sehingga puting susuku tercetak menonjol dibalik gaun tidurku yang memang berbahan tipis, sehingga warna kecoklatan aura puting payudaraku nampak jelas, kembali lagi aku kehilangan kontrol…

dan entahlah bagaimana awalnya dan siapa yang mengawali…. bibirku sudah dalam lumatan bibir Gandi… sergapan nafsu birahiku tak dapat kuelakkan dan remasan lembut tangan lelaki muda pada buah dadaku melambungkan gairah seksualku…

gelitikan lidah nakalnya pada puting susuku membuat tubuhku menggeliat erotis akibat kepuasan sex disertai erangan manjaku… satu demi satu pakaian beterbangan meninggalkan tubuh kami… aku begitu hot dan bergairah mencumbui tubuh pacar anakku itu…

tapi aku sudah melupakan siapa Gandi, yang aku tahu Gandi adalah lelaki muda yang siap memenuhi kebutuhanku ooowww… aku tak menyangka kali ini Gandi lebih lihay dan lebih berinisiatip melakukan serangan, sampai aku hampir tak percaya ketika Gandi menyurukkan wajahnya di selangkanganku dan mencumbui bibir kemaluanku…

” Gan…. sssshhh…. kamu sudah sangat piiiinteer sekarangg… ooohh.. ammpuunn nikmaaaatnyaa…” desahku merasakan nikmat cumbuan lidahnya pada clitorisku, membuat Gandi tambah semangat… Ketika permainan yang sesungguhnya berjalan… sebagai wanita dewasa yang telah berpengalaman menghadapi gairah lelaki…

aku dibuat megap-megap menghadapi serangan pejantan muda ini… hajaran batang kemaluannya yang perkasa pada liang sanggamaku tak kenal ampun… membuat aku mengerang merintih bahkan menjerit setengah histeris… untung suara hujan yang lebat di timpa suara guruh meredam suaraku….

luluh lantak tubuhku dihajar aksi ganas Gandi… tapi buatku adalah sebuah sensasi kepuasan sex yg sangat luar biasa.. yang mengantarku meraih dua kali kenikmatan orgasme…. tubuh telanjang kami terkapar lunglai di ranjang yang kusut badcover, tak ada sesal kali ini…

“Gandi jujur sama Tante… setelah waktu itu kamu maen sama perempuan mana…? tanyaku datar dwngan nada dingin.

”Aaah… nggak, sekali-sekalinya cuma sama Tante saja..” jawab Gandi agak gugup menyebut namaku..

”ga mungkin, kamu mendadak bisa begitu pintarnya mencumbui Tante…?” desakku… dan akhirnya Gandi menceritakan pengalaman setelah pengalaman seksualnya yang pertama, Gandie banyak nonton blue film dan otak cerdasnya banyak menyerap gaya dan cara bercinta dari film-film biru yang ditontonnya…

“Mmmmm… kaciaaan… kamu tentunya kangen mencumbu Tante ya sayaang…? bisikku sambil kudaratkan kecupanku ke bibirnya, tubuhku bergerak menindih tubuh atletis Gandi, tubuhku direngkuh dan tubuh kami menempel ketat… kuajarkan permainan lembut… mmmm… anak pintar ini dengan cepat menguasai permainan baru yg kuajarkan…

dengan telaten setiap inchi tubuhku dirambahnya dengan remasan, gerayangan tangannya yang nakal… jilatan dan kecupannya merambah setiap bagian tubuhku yang sensitif… tubuhku menggeliat erotis… kadang menggelepar liar… rintihan kepuasan sex ku mulai terdengar… tak dapat kutahan desah gelisahku… diselingi jeritan gemas…

”Ayo sayaang…hh..hhh… Tante udah ga tahan…” bisikku lembut, setelah aku nggak tahan lagi merasakan kuluman dan jilatan Gandi pada clitorisku…

”Aoooouuuhhh… Roooonnn….hhh…hhhh…” suaraku terdengar bergetar memelas… mataku meredup sayu menatap wajah imut Gandi akibat kepuasan sex yg kurasakan, manakala liang sanggamaku untuk kesekian kalinya ditembus batang kemaluan bongsor milik Gandi, namun kali ini Gandi menekan pelan sekali, sehingga terjadi gesekan nikmaaaaat yang lama sekali… sehingga kedua kakiku yang melingkari pinggangnya seakan mengejang, tak tahan menahan kenikmatan yang luar biasa…

“Enaaak Tante..? bisiknya lembut sambil tersenyum manis, ketika liang sanggamaku sudah tak ada tempat lagi bagi batang kemaluannya… iiih… menggemaskan bibirnya… aku menjawab dengan mengangkat alis… bibirku kembali menyambar bibir yang menggemaskan itu…

ciuman dan kuluman panjang dimulai, dorongan gelegak birahi kami memang luar biasa, permainan semakin panas dan semakin liar, ekspresi kami total menyembur tanpa kendali…kembali tubuhku dihentak-hentak oleh tenaga perkasa Gandi dengan garangnya… jeritan dan rintihan kepuasan sex-ku silih berganti ditimpa dengus nafas birahi Gandi yang mengeros buas…

“Aaaahhhkkk…. Gandi ssaayaang…. aammppuuunn…ooowww… ssshhh… niiikmaaat banggeet ssiih…??? rengekku dengan suara memelas, namun tarian pinggulku dengan gemulai masih dengan sengit mengcounter rajaman batang kemaluan Gandi di liang sanggamaku sehingga terdengar bunyi berceprotan di selangkanganku… gillaaa.. susah untuk kuceritakan sensasi kepuasan sex malam itu…

“Tante…hhh…hh.. Gandi ampiir… sssshhh..” desis Gandi dengan suara bergetar… matanya garang menatapku… iiihhh mengerikan, tapi aku sangat menyukai ekspresi ini

” Ayoooo sayaanggg…. keluarkan di dalam vagina Tante… ooouuuuhhhh….!! Ya ammppuuun… mengerikan sekali… tubuhku terguncang-guncang hebat, akibat kepuasan sex dan hentakan tubuh Gandi menghajar liang sanggamaku pada detik puncak…

mulutku menganga lebar tanpa suara, tanganku mencengkeram erat pinggiran ranjang…. dan entah kepuasan sex apa yang terjadi, karena pada saat itu orgasmekupun meletus dahsyat… Entah berapa lama suasana hening, hanya suara nafas kami terengah-engah yg terdengar akibat kepuasan sex…. hujan di luar rupanya sudah berhenti juga….

”Tante… boleh Gandi pulang sekarang, hujan kayanya sudah berhenti…” suara Gandi memecah keheningan…

”Hmmm… sebenernya Tante masih pingin meluk kamu, pingin cumbuin kamu sayaaang… ini ditinggal buat Tante aja yah..?” sambil kuremas batang kemaluan yg masih sembab…

“Penis kamu buat Tante aja ya sayaang… jangan buat orang lain… apalagi buat Puput… awas Tante bisa marah besar..” sambungku dengan nada serius… Gandi pun mengangguk tegas. Kuantar Gandi ke garasi tempat motornya diparkirkan, kubiarkan tubuhku bugil, telanjang bulat….

Gila… digarasi masih sempat kulakukan oral sex… kutelan habis spermanya yang segar dan menyembur di dalam mulutku untuk kepuasan sex-ku…

batasberitaterkini.blogspot.com 
COMPARTILHAR:

+1

0 Comentario "Bercinta Dengan Pacar Anakku Sendiri"

Posting Komentar

Teste Teste Teste

nonton film

Teste Teste Teste

Teste Teste Teste Teste

http://i66.tinypic.com/snl8i1.gif