poker online

Perjakaku Kuberikan Kepada Mbak Siti

Perjakaku Kuberikan Kepada Mbak Siti


batasberitaterkini.blogspot.com  -  Suatu hari kakakku memintaku untuk menjaga rumahnya, karena dia ada keperluan keluar kota. Sore itu hujan rintik-rintik semakim lama semakin lebat. mbak Siti yang bekerja di rumah abangku ini bergegas ke halaman belakang untuk mengambil jemuran. Kemudian terdengar suara teriakan keras dari belakang rumah, Mas Didi... Aku lantas berlari menuju arah suaranya dan melihat mbak Siti terduduk di tepi jemuran. Kain jemuran berhamburan di sekitarnya.

“Mas Didi tolong donk bawakan jemuran ini masuk ya” pintanya sambil menyeringai menahan sakit.
“Aku habis tergelincir” sambungnya.
Aku hanya mengangguk sambil mengambil jemuran yang berserakan lalu sebelah tanganku coba membantu mbak Siti untuk berdiri.

“Sebentar mbak, saya bawa masuk dulu jemurannya” kataku sembari membantunya mengambil jemuran yang berada di tangan mbak Siti. Aku bergegas masuk ke dalam rumah, kain jemuran kuletakkan di atas kasur, di kamar mbak Siti. Ketika aku menghampiri mbak Siti lagi, dia sudah separuh berdiri dan mencoba berjalan terhuyung-huyung. Hujan semakin lebat seakan dicurahkan semuanya dari langit.

Kutuntun mbak Siti masuk ke kamarnya dan mendudukkannya di kursi. aku terhenyak kaget ketika tanganku tak sengaja menyentuh payudara mbak Siti. Terasa kenyal sehingga membuat darah mudaku tersirap naik. Kuakui walau umurnya 31 tahun mbak Siti tidak kalah menariknya jika dibandingkan dengan kakak iparku yang berusia 27 tahun. Kulitnya kuning langsat dengan potongan badannya yang masih menarik perhatian lelaki. Tidak heran, mbak Siti pernah kepergok sama abangku sedang bermesraan dengan laki-laki lain.

“Mas Didi tolong donk ambilkan aku handuk, aku mau mandi” pinta mbak Siti ketika aku masih membayangkan betapa kenyalnya toket mbak Siti.
Aku menuju ke lemari pakaian lalu mengeluarkan handuk dan kuberikan kepadanya.

“Terima kasih mas” ucapnya.
Mbak Siti orangnya lemah lembut, suaranya halus dan lembut. Dia juga murah senyum, rajin dan tak pernah membantah. Dia sudah menganggap kami semua seperti keluarganya sendiri. Tanpa disuruh dia sudah tau apa yang harus dia kerjakan. Dia menyadari akan tanggung jawabnya. Bila aku ada rejeki kuberikan dia sedikit uang. Bukan karena apa, sebab dia bisa membuat orang jadi sayang padanya.

Mbak Siti adalah seorang janda. Dia ditinggal pergi suaminya dengan perempuan lain. Sudah hampir 5 tahun dia menjanda.
Kalau masalah kecantikan sih memang masih cantik kakak iparku. Dia keturunan melayu. Kelebihan dari mbak Siti ialah sikapnya yang ramah kepada semua orang. Budi bahasanya halus dan sopan.

Mbak Siti mencoba berdiri dan berjalam menuju ke kamar mandi. Melihat keadaannya masih terhuyung-huyung, dengan cepat kupegang tangannya untuk membantu. Sebelah tanganku memegang pinggangnya. Kutuntun dia menuju ke pintu kamar mandi. Terasa sayang untuk kulepaskan peganganku, sebelah lagi tanganku melekat di pinggangnya.

Mbak Siti kemudian menatap wajahku. Mata kami saling bertatapan. Sepertinya dia senang dan menyukai apa yang kulakukan. Tanganku jadi lebih berani mengusap-usap lengannya lalu menuju ke buah dadanya. Kuremas perlahan buah dadanya yang kenyal itu dengan puting yang mulai mengeras. Kudekatkan mulutku untuk mencium mulutnya. Mulut kamipun bertemu. Aku mencium bibirnya. Inilah pertama kalinya aku melakukannya kepada seorang wanita.

Erangan lembut keluar dari mulut mbak Siti. Ketika kedua tanganku meremas buah dadanya dan lidahku mulai menjalari lehernya. Ini semua akibat film BF dari CD-Rom yang sering kutonton dari rumah teman. Mbak Siti menyandarkan tubuhnya ke dinding. Sementara tanganku menyusup masuk ke dalam bajunya, mulut dan lidahnya kukecup. Kait BH-nya kulepaskan. Tanganku bergerak bebas meremas dan mengelus buah dadanya yang sangat kenyal. Kupilin putingnya dengan lembut. Kami sama-sama hanyut dibuai kenikmatan walaupun kami masih berdiri bersandar di dinding. Nafas kami semakin memburu. Kulihat mbak Siti sudah pasrah dengan apa yang akan aku lakukan pada dia. Kulepaskan daster yang menempel di tubuh mbak Siti. Hanya tinggal CD-nya yang menempel di tubuhnya.

Aku mulai menjilati putingnya. Kuhisap puting yang mengeras itu hingga memerah. Mbak Siti kini semakin gelisah dan nafasnya sudah tidak teratur lagi. Tangannya menarik-narik rambutku, sambil mendesah,
“Sssstthhh…aahhh…
Putingnya yang merekah itu kujilat berulangkali sambil kugigit perlahan-lahan. Lidahku kini bermain di pusar mbak Siti, sambil tanganku mulai mengusap-usap pahanya. Tangan mbak Siti kini juga semakin kuat menarik rambutku.

“Oooohhh mas Diiii…” suara mbak Siti yang memanggilku lirih. Nafasnya terengah-engah ketika CD-nya kutarik ke bawah. Tanganku mulai menyentuh daerah kemaluannya. Rambut halus di sekitar kemaluannya kuusap-usap perlahan.

Ketika lidahku akan menjilat vaginanya, tiba-tiba mbak Siti menarikku berdiri. Pandangan matanya terlihat sayu bagai menyatakan sesuatu. Pandangannya ditujukan ke tempat tidurnya. Aku pun mengerti maksud mbak Siti seraya menuntunnya menuju tempat tidur. ku rasakan wangi vagina mbak Siti kini kian membuatku merangsang. Dengan bau khas yang sukar diceritakan.

Kubaringkan tubuhnya yang bugil di ranjang kakinya menyentuh lantai. Seluruh tubuhnya sangat menggairahkan. Mukanya berpaling ke sebelah kiri. Matanya terpejam. Tangannya mendekap kain sprei. dengan payudara membusung seperti minta disentuh. Putingnya terlihat berair karena liur hisapanku tadi. Perutnya mulus dan pusarnya cukup indah. Kulihat tidak ada lipatan dan lemak seperti perut wanita yang telah melahirkan. Memang mbak Siti belum memiliki anak karena dia bercerai setelah menikah 5 bulan. Kakinya merapat. Karena itu aku tidak dapat melihat seluruh liang kenikmatannya. Cuma sekumpulan rambut yang halus menghiasi bagian bawah.

Kemudian, aku melepaskan seluruh baju yang aku pakai hingga aku benar-benar telanjang bulat. kini penisku yang sudah berdiri dari tadi kini terlihat menantang dihadapan mbak Siti. Terlihat mbak Siti telentang kaku. Tidak bergerak. Cuma nafasnya saja turun naik. Lalu akupun duduk di pinggir kasur sambil mendekap tubuh mbak Siti.

Kupeluk dengan gemas sambil kulumat mesra bibir mungilnya. Tanganku meraba seluruh tubuhnya. Nafsuku terangsang semakin hebat. Kutuntun tangan mbak Siti agar menyentuh batang kemaluanku. Digenggamnya batang penisku erat-erat lalu diusap-usapnya. Mbak Siti tahu apa yang harus dilakukan. Maklumlah dia pernah menikah. Dibandingkan denganku, aku cuma tahu teori dengan melihat film BF, itu saja. Tanganku terus mengusap perutnya hingga ke celah selangkangannya. Terasa berlendir basah di bagian vaginanya.

Dipegangnya batang penisku yang sudah tegang dan dimasukkannya ke dalam mulutnya. Mataku terpejam-pejam ketika lidah mbak Siti melumat kepala penisku dengan lembut. penisku dikulum sampai ke pangkalnya. Sukar untuk dibayangkan betapa nikmat yang kurasakan. Disedot-sedotnya batang kemaluanku.

Tidak tahan diperlakukan begitu aku lalu mengerang menahan nikmat. Kubuka lebar-lebar kedua paha mbak Siti. Kusibakkan vaginanya yang telah basah itu. Kujulurkan lidahku sambil memegang clitorisnya. Mbak Siti mendesah hebat. Liang kemaluan mbak Siti semakin memerah. Bau kemaluannya semakin kuat. Aku jadi semakin terangsang. Seketika kulihat air berwarna putih keluar dari lubang kenikmatannya. Tentu mbak Siti sudah cukup terangsang, pikirku.

Desahan dan erangan keluar dari mulutnya, nafasnyapun semakin tak beraturan. Rambutku di tarik-tariknya dengan mata terpejam menahan kenikmatan. Aku bertanya padanya, “Enak ga mbak? tanyaku lembut dan sedikit manja. Dia tidak menjawab. Dia hanya membuka matanya sedikit sambil menarik napas panjang. Aku mengerti. Itu bertanda dia ingin segera aku memasukan penisku ke dalam lubang vaginanya. Tanpa disuruh, aku mengarahkan penisku ke arah lubang vaginanya yang kini telah terbuka lebar. Lendir dan liurku telah banjir di gerbang kemaluannya. Kugesek-gesekan kepala penisku di cairan yang membanjir itu. Perlahan-lahan kutekan ke dalam. Tekanan penisku memang agak sedikit susah. Terasa sempit. Kulihat mbak siti menggelinjang seperti kesakitan.

“Pelan-pelan mas sakit” katanya sambil meringis menahan sakit. Aku sekarang mengerti. Memek mbak Siti sudah sempit lagi setelah 5 tahun tidak disetubuhi, walaupun dia sudah tidak perawan lagi. Memang aku belum berpengalaman kerena ini merupakan pertama kalinya aku menyetubuhi seorang wanita walau umurku sudah matang.
Kutekan lagi. Kumasukkan penisku perlahan-lahan dan sangat hati-hati. Baru sebagian saja peniku yang masuk ke dalam lubang memeknya. Kubiarkan sebentar penisku untuk berhenti, terdiam. Mbak Ida juga terdiam dan mengatur nafas. Sementara itu, kupeluk tubuh mbak Siti dengan gemas sambil memainkan putingnya, menjilat, mengusap dan menggigit-gigit lembut. Mulutnya kukecup sambil lidahnya kumainkan. Kami memang sudah sangat bernafsu dan terangsang.

Lalu kemudian aku bertanya dengan suara lembut, “mau dilanjutan lagi mbak? Mbak Siti membuka matanya. Di bibirnya terlihat senyum manis yang menggairahkan. Aku mulai menekan lagi penisku ke dalam lubang vaginanya. Kuhentakkan perlahan-lahan. Memang sempit kemaluan mbak Siti, mencengkram seluruh batang kemaluanku. penisku terasa seperti tersedot di dalam vagina mbak Siti. Dan tak lama kemudian “Bleeesss…” penisku kini berhasil masuk seluruhnya ke dalam vaginanya.

Terasa hangatnya sungguh menggairahkan. Mata mbak Siti terbuka menatapku dengan pandangan yang sayu ketika kuhujamkan penisku di dalam vaginanya. Mbak Siti mendesah dan mengerang seiring dengan genjotan penisku. Kadang-kadang punggung mbak Siti terangkat-angkat menyambut penisku yang sudah melekat di liang kenikmatanya.

Tak terhitung berapa kali aku menghujamkan penisku di vaginanya dengan diiringi nafas kami yang tidak teratur lagi. Selang beberapa menit aku merasakan badan mbak Siti mengejang dengan mata yang tertutup rapat. Tangannya memeluk erat-erat pinggangku. Punggungnya terangkat tinggi dan satu keluhan berat keluar dari mulutnya secara pelan. Denyutan di dinding vaginanya terasa kuat seakan melumatkan penisku yang tertanam di dalamnya. Genjotanku pun semakin kuat. Leher mbak Siti kurengkuh erat sambil badanku rapat menindih badannya. Aku merasakan ada denyutan yang menandakan air maniku akan keluar. Denyutan yang semakin keras membuat penisku semakin menegang keras. Mbak Siti juga kini mengimbanginya dengan menggoyangkan pinggulnya. vagina mbak siti kini semakin keras menjepit penisku. Kurangkul tubuhnya kuat-kuat. Dia membiarkan saja perlakuanku itu. Nafasnya semakin kencang.

Dalam keadaan sangat menggairahkan, akhirnya aku meraih orgasmeku bersamaan dengan Mbak Ida. Air maniku muncrat ke dalam vagina mbak Siti. Bergetar badanku saat maniku muncrat. Matanya terbuka lebar memandangku. Mukanya serius. Bibir dan giginya dicibirkan. Nafasnya terengah-engah. Dia mengerang agak kuat. Untuk beberapa saat kami merasakan kenikmatan itu. Beberapa tusukan tadi memang membuat kami sampai ke puncak bersama-sama. Memang hebat. Sungguh puas. Memang inilah pertama kalinya aku melakukan senggama. Dan mbak Siti lah wanita pertama yang mendapatkan air perjakaku. Walaupun dia seorang janda, bagiku dia adalah wanita yang sangat cantik. Waktu kami melakukan senggama tadi, kami berkhayal entah kemana. Mbak Siti memang hebat dalam permainannya. Sebagai seorang yang tidak pernah merasakan kenikmatan persetubuhan, bagiku mbak siti betul-betul memberiku surga dunia.

Aku terbaring lemas di sisi Mbak Siti. Mataku terpejam rapat seolah tidak ada tenaga untuk membukanya. Dalam hati aku puas karena dapat mengimbangi permainan ranjang mbak Siti. Kulihat ia kini juga tertidur di sebelahku. Kejadian yang tidak pernah kuimpikan, terjadi tanpa dapat dielakkan. Mbak Siti telentang dengan mata tertutup seperti kelelahan, mungkin lelah setelah dapat menghilangkan keinginan batinnya sejak menjanda 5 tahun yang lalu.

Sesudah itu perlahan-lahan aku berdiri dan memakai kembali pakaianku. Aku keluar dari kamar mbak Siti menuju ke ruang depan. Sewaktu aku keluar, aku baru sadar kalau pintu kamar mbak Siti tidak tertutup rapat. Rupa-rupanya kakak iparku sudah pulang. Mendadak aku pucat kalau-kalau kejadian tadi disaksikan oleh kakak iparku. Aku keluar sambil mencoba berlagak seperti tidak terjadi apa-apa. Kemudian aku duduk di sofa. Sebentar kemudian kakak iparku datang membawa minuman. Kulihat mukanya biasa saja. Kuyakinkan diriku bahwa kakak iparku tidak tahu apa yang telah terjadi tadi antara aku dengan mbak Ida.

Aku mencoba mecairkan suasan dengan bertanya pada kakak iparku,
“Abang tidak pulang sama kakak?
“Di abang kamu ke Bandung selama 1 minggu” jawabnya sambil tersenyum.
“Ayo Di diminum dulu! ucapnya mempersilakan.
Kemudian dia berjalan menuju ke kamarnya. Aku duduk dan menonton film di TV.
“Oh,,,ya,,, kakak sebentar lagi mau pergi, kamu anterin ya. Nanti malam kamu tidur sini aja nemeninan kakak sama mbak Siti” katanya pendek.

Malam itu aku tidak pulang. dan aku pun tidur di rumah abangku. Memang ada kamar khusus untukku di rumahnya yang cukup besar itu. Tapi yang lebih spesial lagi bagiku adalah tidur dalam pelukan mbak Siti dan malam itupun kami melakukan hubungan yang kedua kali dan seterusnya kami lakukan jika abangku sedanga berada di luat kota.

batasberitaterkini.blogspot.com 
COMPARTILHAR:

+1

0 Comentario "Perjakaku Kuberikan Kepada Mbak Siti "

Posting Komentar

Teste Teste Teste

nonton film

Teste Teste Teste

Teste Teste Teste Teste

http://i66.tinypic.com/snl8i1.gif