batasberitaterkini.blogspot.com - Saya tinggal disebuah apartment bersama dengan 3 orang teman sekuliahan, namanya Widya, Yudha, dan Tom. Hampir setiap malam kami berempat selalu nonton film porno sama-sama. Pukul 8 malam tiba saatnya saya mandi, segera kubuka kran air panas dan dingin dalam sebuah bath tub, setelah itu kubuka semua bajuku,
sehingga telanjang bulat lalu aku
menghadap ke arah sebuah cermin besar, terlihatlah seluruh bentuk
tubuhku, kulihat kedua payudaraku yang ukurannya cukup besar,
kuremas-remas dan kuputar-putar puting payudaraku sehingga timbullah
keinginan untuk melakukan masturbasi.
Lalu aku duduk di atas kloset sambil
mengangkangkan kedua kaki dan kuraih selang yang ada di sampingku,
kuarahkan selang itu tepat pada vaginaku lalu kubuka kran air itu dengan
volume sedang, “Hmm.., ehmm” nikmatnya.
Kira-kira 2 menit kemudian kutambah lagi
volume air pada tahap maksimal, semburan air yang begitu kencang
menerjang dengan keras ke arah vaginaku, aku merasakan bagaikan penis
yang menerobos masuk ke dalam vaginaku.
Guyuran air selang yang sangat kencang
itu membuat saya lunglai di atas kloset, mulai kurasakan bagian dalam
vaginaku berdenyut-denyut, badanku serasa mendidih, pikiranku
seakan-akan melayang tinggi, antara setengah sadar saya mendesah karena
nikmatnya, ” hmm.., mm.., hsss.., hhsss.., oh.., oh.., oh.., yes..,
yeah.., yeaaahh” dan akhirnya saya mengerang kuat, “Aaakkhh.., ah..,
ah.., aaah.., hmm” tanda saya sudah mencapai klimaks.
Air selang itu teteap kuarahkan ke
vaginaku agar mencapai orgasme-orgasme yang berikutnya, setelah mencapai
beberapa orgasme, segera kuakhiri masturbasi itu, lalu aku melangkah
masuk ke dalam bath tub kemudian berendam sejenak, tiba-tiba Tom membuka
pintu kamar mandi. Dengan spontan aku menjerit kencang, Tom hanya
terpaku melihat keadaanku yang telanjang bulat, sehingga handuk yang
dipegangnya jatuh ke atas lantai dengan segera Tom langsung menutup
pintu.
“Maafin gue Yas, gue gak tau kalo lu ada di dalem, lagian loe gak ngunci pintu sih!”
“Perasaan tadi udah gue kunci kok”, sahutku.
“Ya, udah. Lain kali kalo mau mandi pintunya dikunci, Yas, tolong ambilin handuk gue dong”, perintah Tom dari balik pintu.
“Perasaan tadi udah gue kunci kok”, sahutku.
“Ya, udah. Lain kali kalo mau mandi pintunya dikunci, Yas, tolong ambilin handuk gue dong”, perintah Tom dari balik pintu.
Segera kuambil handuk Tom yang jatuh di
lantai, tiba-tiba sebuah benda aneh terjatuh dari selipan handuk
kepunyaan Tom, segera kuraih dan ternyata benda aneh itu adalah sebuah
alat vibrator yang berupa penis tiruan yang terbuat dari plastik dan
bisa bergetar jika di masukkan ke dalam vagina.
“Nih handuknya, yang ini aku pinjam
bentar yah”, sambil menunjukkan penis tiruan itu. “Kamu mau ngapain ama
benda itu”, Tanya Tom. “Buat ngedapetin sesuatu yang nikmat”, jawabku
sambil tersenyum nakal kepada Tom, lalu kututup kembali pintu itu.
Aku masuk kembali ke dalam bath tub yang
sudah tidak ada airnya, segera kumasukkan perlahan-lahan penis plastik
itu ke dalam vaginaku lalu kutekan tombolnya agar benda itu dapat
bergetar, vaginaku serasa digelitik karena gelinya, lalu kutekan lagi
tombol alat itu sampai kecepatan maksimum, kini penis plastik itu
bergetar dengan cepat sekali. Kurasakan kenikmatan yang luar biasa.
Setelah 5 menit berlalu kurasa aku sudah
mau mencapai klimaks lalu kumainkan penis plastik itu dengan menarik
keluar dari vaginaku kemudian kumasukkan kembali, dengan gerakan yang
lebih cepat dan agak kasar kusodok-sodok penis plastik itu ke dalam
vaginaku,
kulihat puting payudaraku mulai menegang
diikuti dengan badanku yang mulai menegang, tanda aku sudah mencapai
klimaks, kemudian aku berdiri dan cairan yang berupa lendir putih
mengalir dari vaginaku. Setelah aku selesai mandi kulihat 3 orang
temanku sedang asyik nonton film porno di ruang tamu.
Kemudian aku duduk di samping Tom, kira
setengah jam kemudian aku merasa leherku sakit, segera kubaringkan
kepalaku di pangkuan Tom, tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang
mengganjal di telingaku, ternyata penis Tom sudah tegang dan tepat
mengenai telingaku. Tapi aku cuek aja lagian itu hal yang wajar kalau
seorang cowok lagi horny. Kudengar napas Tom yang mulai tidak beraturan,
badannya agak menggigil sedikit mngkin karena menahan nafsu yang begitu
tinggi.
Tom mulai membelai rambutku, lalu ke
arah pundakku, karena aku juga menikmati belaian halus tangan Tom, maka
aku tidak menolak ketika Tom memasukkan tangannya di sela-sela kimonoku,
kemudian buah dadaku diremas-remasnya aku segera mengambil posisi duduk
membelakangi Tom, kemudian Tom melanjutkan meremas-remas buah dadaku
sambil menciumi leherku dan sesekali mencupangi leherku.
Ternyata kedua temanku si Widya dan
Yudha sadar dengan apa yang aku lakukan dengan Tom lalu si Widya bilang,
“Lanjutinnya di kamar aja gih, biar lebih nikmat ” lalu Tom segera
menggendongku, dibawanya aku ke kamarnya, kami berdua berbaring di
tempat tidurnya.
Tom mulai membuka kimonoku dan
menjilat-jilat kedua buah dadaku, tangannya mulai membuka celana dalamku
kemudian Tom kembali menciumiku. Tom berada di atas tubuhku sementara
penisnya digesek-gesekan di bagian luar vaginaku.
Buah dadaku otomatis tersandar pada dada
Tom yang lapang. Agar Tom lebih mudh menggesek-gesekkan senjatanya ke
liang kewanitaanku, kukangkangkan kedua kakiku, hal itu membuat Tom
semakin bersemangat. Kami saling berciuman dengan begitu liarnya,
sesekali kugigit pelan lidah Tom namun Tom membalas gigitanku dengan
mengulum lidahku.
Setelah puas berciuman Tom mulai
mengelus-ngelus vaginaku, lalu kubuka bibir vaginaku supaya terlihat
clitorisnya. Tom langsung menjilat-jilat bagian luar organ kewanitaan
dan memainkan ujung lidah di sekitarnya. Kemudian Tom memasukkan jari
telunjuknya ke dalam vaginaku dan dikocok-kocok sehingga aku mengerang
karena nikmat.
Setelah vaginaku sudah cukup basah,
gantian aku yang mengocok penis Tom dengan tangan. Pertama Tom hanya
menikmati kocokan tanganku, lalu kumasukkan penis Tom ke dalam mulutku,
mulai kuhisap-hisap, kukulum ujung penisnya berkali-kali hingga Tom
mengerang keenakan dia menutup matanya.
Kuulangi terus mengulum penisnya sampai
penisnya berdiri tegak, karena gemasnya dengan penis Tom yang sudah
mengeras lalu kugigit penisnya pelan-pelan, saat itu mengatakan, “Yeah
sayang.., ayo kamu pasti bisa, gigit yang keras sayang”. Karena merasa
ditantang kukulum lebih lama penisnya agar Tom merasakan kenikmatan itu.
Karena penis Tom sudah cukup tegang, Tom langsung memelukku dan
dibaringkan aku di tempat tidurnya.
Segera dia mengambil ancang-ancang untuk
memasukkan penisnya di vaginaku, tapi sebelum itu Tom menyarungi
penisnya dengan kondom “tiger type”. Luar kondom itu bergerigi halus dan
ekstra panjang, kelihatan penis Tom menjadi besar dan panjang.
Lalu dengan perlahan-lahan Tom mulai
memasukkan ujung penisnya ke dalam vaginaku hingga penisnya masuk
seluruhnya, saat itu aku yang hipersex ini berteriak karena terasa agak
sakit, mungkin gara-gara kondom yang dipakai Tom, tapi rasa sakit itu
hanya permulaannya saja setelah itu dapat kurasakan kocokan penis Tom
dalam vaginaku begitu hebat,
Tom mendengar desahanku begitu juga
dengan napasku yang membuat Tom semakin bergairah, Tom menambah
kecepatan kocokannya sehingga aku kewalahan dan hanya bisa
menaik-turunkan badanku sementara kedua tanganku berpegangan kuat pada
kain sprei.
“Tom, ganti posisi yah”, pintaku.
“Up to you darling”, balas Tom sambil mengelarkan penisnya dari vaginaku.
“Up to you darling”, balas Tom sambil mengelarkan penisnya dari vaginaku.
Kemudian aku yang hipersex ini
menungging di depan Tom (doggy style) sementara itu Tom melepaskan
kondom yg dipakainya sambil mangatakan, “Nggak usah pakai kondom yah,
biar lebih licin”, aku hanya menganggukkan kepala tanda setuju.
Lalu Tom mulai memasukkan kembali
penisnya dalam vaginaku, dan kedua tangannya memegang pantatku. Gerakan
Tom mulai dipercepat dan semakin cepat, “Oh yeahh.., ayo Tom goyang
saya, lebih cepat sayang.., hsss.. hs.., hhsss.., oh.., ohh.., yeahh
right now.., akkkhh”, aku berteriak sejadi mungkin, namun Tom belum
mencapai orgasme lalu kecepatannya ditambah lagi dengan agak kasar.
Aku yang hipersex hanya menahan kedua
payudaraku agar tidak berguncang-guncang, baru kali ini kurasakan
kenikmatan yg begitu dahsyat, sampai akhirnya aku mencapai orgasme yang
ke empat kalinya diikuti dengan Tom. Kami berdua mencapai orgasme secara
bersamaan.
Kurasakan vaginaku mulai menghangat
karena sperma Tom tercurah di dalam vaginaku, seluruh badanku menegang
begitu juga dengan puting payudaraku yang menegang, lalu Tom segera
mengeluarkan penisnya dan langsung memelukku sambil megulum puting
payudaraku yang menegang.
“Gimana, hebat kan”, Tanya Tom sambil menatapku, aku hanya tersenyum sambil memeluknya lebih erat.
“Penisku lebih nikmat dari pada penis tiruan yang kamu pinjam itu kan”, goda Tom kepadaku.
“Penis mainan itu punya siapa?”, Tanyaku.
“Itu punyanya Widya dia juga sering masturbasi pake itu kok, makanya kalo kamu mau masturbasi lagi gak usah pake itu lagi yah, kan ada aku”, goda Tom kepadaku.
“Penisku lebih nikmat dari pada penis tiruan yang kamu pinjam itu kan”, goda Tom kepadaku.
“Penis mainan itu punya siapa?”, Tanyaku.
“Itu punyanya Widya dia juga sering masturbasi pake itu kok, makanya kalo kamu mau masturbasi lagi gak usah pake itu lagi yah, kan ada aku”, goda Tom kepadaku.
Sejak saat itu kami berdua selalu
melakukan hubungan badan rutin setiap hari, kadang-kadang kalau lagi
horny banget aku bisa 3 kali bersetubuh dengan Tom, mungkin karena aku
ini jenis cewek yang hipersex begitu juga dengan Tom. batasberitaterkini.blogspot.com
0 Comentario "Bercinta Dengan Teman Apartmenku Yang Hipersex"
Posting Komentar