batasberitaterkini.blogspot.com - Ini terjadi saat aku baru duduk di bangku SMP kelas 3. Waktu itu aku tinggal di pinggiran kota Jakarta yang masih banyak penduduk Betawinya. Disebelah rumahku tinggal keluarga Betawi, anak lelaki bungsunya teman bermainku. Dia mempunyai 3 orang kakak perempuan. Kisah yang akan aku ceritakan adalah kisahku dengan kakaknya yang bernama Anah. Seorang janda beranak satu, usianya saat itu kira-kira 38 tahunan.
Sebagai tetangga sebelah rumah, aku cukup akrab dengan semua anggota keluarganya, sehingga aku bisa keluar masuk rumahnya dengan leluasa. Mpok Anah ini orangnya hitam manis dengan payudara lumayan besar (mungkin ukuran 36c).
Seperti orang Betawi jaman dulu pada umumnya, mpok Anah ini kalau musim panas sudah sekali hanya mengenakan bra dan rok bawah. Mungkin untuk mendapatkan kesegaran Nah, aku sering kali melihat mpok Anah dalam mode seperti ini. Usiaku saat itu sudah memungkinkan untuk bergairah melihat tonjolan payudaranya yang hanya di tutupi bra. Tapi yang membuatku menahan nafas adalah bentuk dan goyangan pantatnya. Pinggul dan pantatnya bulat dan bentuknya "Nonggeng" di belakang. Kalau berjalan, pantatnya bergoyang sedemikian rupa membuat gairah remajaku yang baru tumbuh selalu tergoda.
Mpok Anah ini sudah 3 kali menjanda dan semua warga kampung kami sudah tahu bahwa mpok Anah ini memang nakal, sehingga tidak ada pria yang betah lama-lama menjadi suaminya.
Dia sudah sekali menggodaku dengan mengatakan bahwa dia ingin sekali merasakan keperjakaanku.
Suatu hari, selepas magrib, aku ke rumahnya. Tadinya aku ingin mengajak Udin, adiknya yang temanku untuk main. Aku masuk lewat pintu belakang karna memang sudah akrab sekali. Tapi dibelakang rumahnya itu ada mpok Anah yang sedang duduk di kuersi dekat sumur.
Aku bertanya ke si mpok, "Mpok, Udin ada ?"
"Kagak, dia ikut baba (bapak) ama nyak (ibu) ke Depok." jawab si mpok.
"Wah, berarti mpok sendirian dong dirumah ?" tanyaku basa-basi.
"Iya,, asikkan kita bisa pacaran" sahut mpok.
Aku hanya tertawa, karena sudah biasa dia ngomong begitu.
"Duduk dulu dong Wan, ngobrol-ngobrol sama mpok sini" katanya
Akupun duduk dikursi sebelah kirinya, si mpok sedang minum anggur cap orang tua. Aku tahu dia memang suka minum anggur, mungkin itu juga sebabnya tidak ada lelaki yang betah sama dia.
"Si Amir mana mpok" tanyaku menanyakan anaknya.
"Diajak ke depok" jawab mpok.
"Mau minum nggak Wan" Mpok nawarin anggurnya.
Entah kenapa aku tidak menolak. Jadilah kami minum berdua sambil ngobrol ngalor ngidul. Tak terasa sudah satu botol kami habiskan berdua. Dan aku mulai terpengaruh alkohol dalam anggur itu, namun aku pura-pura masih kuat, karena aku melihat mpok Anah masih belum terpengaruh. "Gengsi"
Aku mulai memperhatikan mpok Anah lebih teliti (terutama setelah dipengaruhi alkohol murahan itu). Pandanganku tertuju ke toketnya yang hanya ditutupi bra hitam yang agak kekecilan. Sehingga toketnya seperti mau meloncat keluar. Wajahnya cukup manis, agak ke arab-araban, kulitnya hitam tapi mulus. Baru sekarang aku menyadari bahwa ternyata mpok Anah manis juga. Rupanya pengaruh alkohol sudah mendominasi pikiranku.
Merasa diperhatikan, si mpok membusungkan dadanya, membuat penis remajaku mulai mengeras. Dan dengan sengaja dia membuat gerakan menggaruk toket kirinya sambil memperhatikan reaksiku. Tentu saja aku belingsatan dibuatnya.
Sambil menggaruk toketnya perlahan si mpok bertanya,
"Wan kok bengong gitu sih?"
Bukannya kaget, aku yang sudah setengah mabuk itu malah menjawab terus terang,
"Abis tetek mpok besar banget, buat saya napsu".
"Kalau napsu pegang aja Wan, nihh..." katanya sambil mengasongkan toketnya kedepan.
"Diemut juga boleh Wan" tambahnya.
Aku yang sudah mabok alkohol, semakin pusing karena ditambah mabok kepayang akibat tantangan mpok Anah.
"Boleh mpok?" tanyaku ragu.
"Dari dulukan mpok sudah pengen buka "segel" Irwan. Irwannya aja yang sok jual mahal." katanya sambil memegang kepalaku dengan tangan kirinya dan menekan kearah toketnya.
Aku pasrah, perlahan mukaku mendekat ke arah toket kirinya yang sudah dikeluarkan dari bra itu. Dan hidungku menyentuh pentilnya yang cokelat kehitaman.
"Wan..." tegur mpok Anah.
"Apa mpok..?" tanyaku.
"Jangan cuma diendus dong.. jilatin pentil mpok dong terus diemut juga" mpok menyuruhku.
Aku menurut, kukeluarkan lidahk, dan kujilatin sekitar pentilnya yang kurasakan semakin keras lidahku. Dan sesekali kuemut pentilnya seperti bayi yang menyusu pada ibunya. Kudengar mpok Anah mengerang, dan berkata,
"Naahh, gitu Wan.. Terusin Wannn. Gigit pentil mpok, Wan.. tapi jangan kenceng gigitnya" pinta mpok.
Akupun menuruti permintaannya. Kugigit pentilnya pelan, erangan dan desahannya semakin keras. Dengan lembut si mpok menarik kepalaku dari toketnya, wajahku ditengadakan, lalu dia mencium bibirku dengan penuh gairah. Bibirku diemut dan lidahnya bermain dengan lincah didalam mulutku. Aku ter pesona dengan permainan lidahnya yang baru kali ini kurasakan.
Getaran yang diberikan mpok Anah melalui lidahnya menjalar dari sekujur bibirku sampai ke seluruh tubuhku dan akhirnya masuk ke jantungku. Tidak hanya itu, mpok Anah menjilati sekujur wajahku, dari mulai dagu, hidung, mat, dan yang terakhir telingaku. Bergetar rasanya seluruh tubuhku merasakan sensasi yang mpok Anah berikan ini.
Aku semakin terbuai dengan permainan mpok Anah yang ternyata sangat mengasikkan sekali. Lalu mpok Anah kembali menciumi bibirku, dan kami saling berpagutan. Aku jadi ikutin permainan lidah mpok Anah, lidah kami saling membelit.
Kemudian kujilati telinganya, dan dia mendesah kenikmatan. Lagi, dia menekan kepalaku untuk mencapai teteknya yang semakin mencuat pentilnya. Aku mencoba mengambil inisiatif untuk memegang vaginanya. Tangan kiriku bergerak turun untuk menyentuh bagian paling intim mpok Anah. Tapi mpok anah menahan tanganku.
"Nanti dong Wann, sabar ya sayanggg" aku sudah gemeteran menahan gairah.
"Mpok, Irwan pengen" pintaku.
"Pengen apa Wan?" tanya mpok Anah menggoda.
"Pengen liat itu mpok" sambil menunjuk ke arak selangkangan mpok Anah yang masi tertutup.
"Pengen liat memek ya?" tanya mpok
"Iya mpok" jawabku
"Itu sih gampang, tinggal mpok singkapin rok mpok, uda keliatan tuh" kata mpok Anah sambil menyingkap roknya ke atas. Dan kulihat segunduk daging di balik CD biru tua itu. Aku menelan ludah dan terpaksa menahanuntuk tidak limbung. Aku memang baru pertama kali melihat gundukan memek, tapi aku yakin kalau gundukan memek mpok Anah sangat montok alias tembem sekali.
"Jangan disini dong Wan, nanti kita digerebek" kata mpok Anak sambil berdiri dan menuntun tanganku masuk kedalam rumah. Aku sudah pasrah, aku ingin sekali menikmati mpok Anah. Dan yang pasti aku sudah terlanjur hanyut dalam jebakan kenikmatan permainan sorgawinya.
Mpok Anah menuntunku ke kamarnya. Lalu mpok Anah mengajakku duduk di kasur. Kami masih berpegangan tangan. Dia menatapku lalu bertanya,
"Wan, kamu benar-benar pengen lihat memek mpok ?"
Aku hanya mengangguk, karena pertanyaan ini membuatku tidak bisa menjawab. Mpok Anah kemudian melepaskan rok dan bra yang di pakainya dan sekarang tinggal CDnya yang tersisa. Kembali aku menelan ludah dan pandanganku terpaku pada gundukan dibalik celana dalam mpok Anah.
Lalu mpok Anah berbaring terlentang, kemudian dengan gerakan perlahan, mpok Anah mulai menurunkan CD sehingga terlepas sudah. Benar saja, memek mpok Anah sangat tebal, terlihat begitu menggairahkan. Dengan bulu lebat membuatku semakin tidak karuan.
"Katanya pengen ngeliat, sini dong liat dari deket Wan" kata mpok Anah
"Iya mbok" sahutku sambil berjalan ke arah mpok Anah
"Ni puas-puasin deh liat memek mpok" katanya.
"Udah ? cuma liat aja ? nggak mau nyium itil mpok ?" pancing mpok Anah
"Mmmm... mau koq.. mau banget mpok" kataku
Lalu tangan mpok Anahmenekan kepalaku sehingga semakin dekat ke memeknya.
"Ya udah cium dong kalau begitu,, itil mpok uda gak tahan ni,,"
Dan bibirku pun menyentuh itilnya, kukecup itilnya dengan nafsu yang hampir membuatku pingsan. Mpok Anah mendesah lalu kujilati itilnya dengan semangat.
Kumasukkan lidahku kedalam lubang nikmat mpok Anah, lalu ku jelajahi lorong memeknya sejauh lidahku mampu menjangkau. Tiba-tiba kurasakan lidahku seperti ada yang mengemut. Luar biasa, rupanya memek mpok Anah membalas permainanku dengan denyutan yang kurasakan seperti mengemut lidahku. Tubuh mpok Anah menggelinjang keras, pinggulnya berputar sehingga kepalaku ikut berputar.
Desahan mpok Anah semakin keras begitu juga dengan gerakan pinggulnya, aku semakin bersemangat menjilatinya dan rupanya ini sangat membuat mpok Anah terangsang...
"Ssshhh,,,argghhhh.Wan, enak banget"
Erangan nya semakin kuat, tiba-tiba ia menjerit kecil dan kurasakan di dalam memek mpok Anah ada cairan yang membanjir. Mpok Anah telah mencapai orgasme. Aku terus menjilati memeknya yang sudah basah itu. Tidak lama kemudian,
"Wan, Terima kasih ya udah buat mpok puas.. sekarang giliran kamu"
Mpok Anah mulai bangun dari tidurnya dan mulai membuka pakaianku. Lalu menyuruhku berbaring telentang. Dunia terasa nikmat saat mpok Anah memainkan tititku.
"Lumayan juga titit kamu ya Wan... gede juga.. keras lagi" celetuk mpok Anah.
Tak menunggu waktu lama mpok Anah langsung menciumi dan menjilati tititku dengann lembut.Lidahnya bergerak turun naik sehingga membuatku semakin tidak terkendali. Sungguh luar biasa permainan mpok Anah. Setelah beberapa lama, mpok Anah menghentikan lidahnya. Rupanya dia merasa bahwa tingkat ereksiku sudah cukup untuk memulai permainan.
"Udah wan sekarang kamu masukkan titit kamu ke memek mpok... mpok uda gak tahan pengen di siram sama perjaka" kata mpok Anah.
Aku tak mengerti maksud mpok Anah, tapi yang jelas sekarang Mpok Anah kembali berbaring dan menyuruhku untuk posisi diatas. Mpok Anah melebarkan kakinya dan memegang tititku diarahkannya ke memeknya yang sudah tidak tahan.
Aku tidak menunggu waktu lama lagi. Segera kutekan masuk tititku kedalam memek mpok Anah. Kurasakan tititku seperti dijepit daging yang sangat keras, namun lembut dan kenyal.
"Aaarrgghh pelan dulu Wan" pinta mpok Anah
Mpok anah menggoyangkan pinggulnya pernah sehinnga tititku sudah terbenam semua. Kurasakan tititku seperti disedot oleh memeknya.
"Mpok apa ni ?" tanyaku
"Enak nggak Wan ?" tanya mpok Anah
"Ia mpo, enak banget,, apaan itu tadi mpok?'' aku kembali bertanya
Namun ia tidak menjawab hanya tersenyum dan berkata,
"Sekarangkamu gerakin keluar masuk titit kamu ya" perintahnya.
Mulai ku gerakkan tititku keluar masuk di lorong kenikmatannya. Mula-mula pelan saja gerakkanku semakin lama semakin ku percepat gerakan ku.
"Hhhhggghhh,,, Ooorrrggghhh... Shhh... Waann. Kamu jago banget Wan" desah mpok Anah.
Pujiannya sungguh membuat aku semakin bersemangat. Tidak lama kemudian mpok Anak menyuruhku berhenti bergerak.
"Wan,, sekarang kamu diam aja, kamu rasain aja mpot ayam mpok" perintahnya
Kaki mpok Anah menjepit pinggulku. kami pin saling berciuman dan memainkan lidah.
Tubuh mpok Anah diam namun kurasakan tititku seperti dijepit dan di pijit dengan lembut, benar-benar luar biasa memek mpok anah. Kenikmatan itu sungguh membuat aku benar-benar tidak tahan lagi menahan lahar yang mendesak itu.
"Mpokkk....Aduhhh...Saya.." aku hampir mencapai klimaksku...
"Tahan Wan, mpok juga mau nyampe nih,, barengan ya Wan" kata mpok Anah.
Aku tak perduli, karena aku tidak bisa menahanya, dengan erangan panjang akhirnya kusemburkan lahar yang sudah mendesak ke dalam memek mpok Anah.
"Mpok...Arrgghhh"
"Croooott...Crottt..." Mpok Anah menjerit kecil, ternyata mpok Anah juga sudah mencapai orgasme. Aku tak bisa mengungkapkan bagaimana nikmatnya sensasi yang kurasakan.
Sungguh hari yang lelah bersetubuh dengan mpok Anah. Dari kejadian tersebut kami pun sering melakukan nya kembali di lain hari.
Itulah pengalaman pertamaku dengan wanita. Mpok Anah telah memberi pelajaran yang sangat nikmat.
batasberitaterkini.blogspot.com
0 Comentario "Sungguh Luar Biasa Nikmat Memek Mpok Anah"
Posting Komentar